D U F A N
Ini kejadiannya baru tanggal 11 September 2010, hari lebaran kedua.
Aku, anak dan istriku, diajak teman, namanya Anton, Pergi ke DUFAN, karena masih suasana lebaran, bayar masuknya masih mahal, Rp. 150.000,– / orang, anak kecilpun bayar penuh, kecuali yang masih dalam kandungan atau yang masih netek pada mamanya gratis alias tidak bayar.
Perlu diketahui, yang namanya Anton itu orangnya tinggi besar, hitam pakai brengos, wajahnya cukup ganteng, dan sangar, kalau tersenyum wajahnya mirip dengan Bapak Bibit, Gubernur Jateng.
Konyol berjalan disebelahnya Anton, mulutnya sambil ngomong CROC….CROC, biar orang tahu bahwa yang dipakai sendal model zaman sekarang ber merk CROC, padahal sendal yang dipakai Konyol bukan CROC yang asli, tapi yang kw dua atau bahkan kw lima, belinya saja di pasar mangga dua seharga tiga lima hahahaha, Konyol hanya ingin bergaya siapa tahu di Dufan dapat janda atau perawan yang kaya raya, naksir sama saya hahahahaha
Anton : Nyol, ngapain mulutmu CRAC….CROC….CRAC….CROC
Konyol : Sumpah Ton, yang bunyi bukan mulutku, sendal ini kalau buat jalan bunyi sendiri
Anton : Nyoba aku pinjam, lho nggak bunyi…..
Konyol : Nyoba buat jalan !! Anton pun berjalan, mulutnya Konyol bersuara CRAC….CROC…CRAC
Anton : Heleh….. memang mulutmu yang bersuara.
Konyol : Iya…iya….gitu saja kok sewot. Ton, naik Kapal Ayun ( KORA-KORA ), berani nggak
Anton : Kamu saja Nyol, aku nggak berani
Konyol : Ton, kenapa nggak berani ? Semua sudah ada ukurannya, dan dibuat sedemikian rupa, permaianan yang ada di DUFAN ini, memang untuk manusia, tapi malah kamu nggak mau dan nggak berani, apa kamu bukan manusia Ton ?
Anton : Terserah, mau nganggap aku binatang, atau manusia terserah, aku nggak berani naik KORA_KORA, aku sudah trauma, ……ayo kamu saja Nyol yang naik, cepet antri sana.
Konyol 🙁 dalam hati Konyol ), Ton, aku sendiri mestinya juga takut, tapi demi menjaga persahabatan dan gengsi, aku harus naik Kora-Kora ini, oke aku naik dulu ya Ton ?
Naiklah Konyol Kora-Kora, mulai diayun pelan Konyol masih haha..hihi…senang, begitu ayunannya sudah mulai meninggi Konyol bilang ngeri…tambah lama…tambah kencang, Konyol sudah mulai ngompol dan minta berhenti…..hup….hup…hup…tolong…tolong…tolong…..tapi tidak ada yang mendengarkan, Konyol hanya pasrah saja.
Setelah berhenti, Konyol turun, badannya sempoyongan, celananya basah kuyup,
Konyol : Ton, mana Toiletnya, aku kebelet E’ek Ton, aku tadi ngompol
Anton : Hahahahaha, katanya standart, nggak papa, syukur-syukur kamu nggak mati Nyol…Nyol
kalau tadi kamu sampai mati. aku bisa mendapat………( posisinya Anton, merangkul Konyol )
Konyol : Aduuh…aku nggak tahan Ton….Jrot…jrot…jebrot, E’eknya Konyol sudah keluar semua, kena kakinya Anton dan pakaian Anton, baunya…. nggak ketulungan lagi, orang yang berpapasan, pada memencet hidungnya masing-masing.
Anton : Nyol…Konyol, tadi malam kamu makan apa to Nyol….Nyol…..dan aku mimpi apa.
mereka berdua masuk kamar mandi, untuk membersihkan diri.
Persahabatan, bukan hanya pada saat enak saja
Tapi Persahabatan di jalin atas dasar kebersamaan
Baik, senang, suka-duka, susah-gembira , dan bercanda
Memang sebaiknya harus seia dan sekata
.
[mbahnyol.com]