Si Konyol duduk diruang tengah sambil meneliti ulang baik SIM maupun
STNK nya,dengan mengeplak kepalanya sendiri dan tertawa he ha he
he,mengucap syukur,ternyata SIM nya habis masa berlakunya dan sudah
terlambat 3 bulan. Seandainya tadi konangan Polisinya kan bisa kena
ratusan ribu. Mulutnya Konyol bergumam,waduh….terlambat 3 bulan kan
sudah jadi JANIN he he he,emangnya hamil ? Ngeplak lagi kepalanya,aku
tak buka internet saja,bagaimana undang-undangnya mengenai
perpanjangan SIM terlambat.setelah klik sini klik sana,sudah menemukan
situsnya dia tertawa lebar ha ha ha Ternyata tidak ada denda,cuman
Bayar administrasi Rp.60.000,–dan cek kesehatan Rp. 20.000,–
yach…masih punya uang Rp. 100.000,– cukuplah,untuk beli bensin dan
makan, setelah SIM jadi baru ngobyek lagi. Karena memang si Konyol ini
nggak punya pekerjaan tetap,disuruh bersihkan taman,ngecat rumah dan
pekerjaan apapun dijalaninya yang penting halal,tidak nyolong
jumput,apalagi korupsi kayak pegawai negeri.
Hari sudah mulai malam,sebelum tidur si Konyol berdoa,semoga besuk
pagi tidak ketemu dengan Polisi yang menyemprit dia.
Paginya Konyol bersiap-siap mau ngurus perpanjangan SIM nya. Bergaya
bagai Pengacara,pakai kalung, cincin imitasi, jam tangan,kaca mata
hitam,rambut dikasih jel,biar keren (dia nggak mikir bahwa kepalanya
akan pakai HELM). Kita bisa bayangin,bagaimana kalau nantinya helmnya
dilepas setelah sampai tujuan ” opo ra semrawut ” ha ha ha.
Sesampainya di SATLANTAS,jalannya dikeren-kerenkan,setiap orang yang
berpapasan dengan si Konyol,tersenyum bahkan ada yang tertawa ngakak,
ini ORANG apa LANDAK yang berwujud manusia ha ha ha (karena rambutnya
Jegrag ra karu-karuan),si Konyol justru tambah GR senang disangkanya
orang-orang yang berpapasan simpati padanya.
Si Konyol sudah nyiapin foto copy KTP dan SIM,langsung menuju ruang
kesehatan,setelah dipriksa,dia nyodorkan uang Rp. 20.000,–.
Bagian kshtan : bayarnya kurang Rp. 5.000,– pak .

Konyol : resminya cuman Rp. 20.000,– Bu,kok bisa jadi Rp.
25.000,–dan uang tunai saya pas2san untuk ngurus SIM ini. Kalau Ibu
ngotot minta tambah Rp. 5.000,–saya saat ini hanya bawa Kartu Kredit
(si Konyol ngeluarkan Kartu Kredit ada 20 jenis Kartu Kredit sudah
nggak berlaku dapatnya dari nemu),Ibu mau Kartu Kredit Bank mana ? Ada
mesin Geseknya apa nggak~~bergaya kayak orang sugih.
Bagian keshtan: sudah-sudah sana pergi dasar Konyol,uang Rp. 5.000,–
mau bayar pakai Kartu Kredit segala (KEMLINTHI)
Konyol : ngloyor pergi,cengar-cengir da..da..,maturnuwun.
Masuklah si Konyol keruang pengisian formulir,disuruhnya si Konyol ke
ruang sebelah untuk ngambil formulir terlebih dahulu.
Bagian formulir : pak Konyol terlambat 3 bulan,jadi kena denda Rp.30.000,–
Konyol : denda apa,memangnya saya hamil,terlambat bulan ? Bapak jangan
cari gara-gara dengan Konyol ya,saya tahu persis pak,di denda kalau
memang sudah terlambat satu tahun,karena biasanya Bayi lahir cuman 9
bulan 10 hari,lha kalau sudah satu tahun belum lahir-lahir ya kena
denda,betul begitu kan pak.
Meskipun namaku Konyol,jelek-jelek begini profesi saya PENGACARA.
Bagian formulir: weleh..paling ya PENGANGGURAN BANYAK ACARA.
Konyol : bapak jangan menghina saya,kalau bapak masih minta denda bisa
saya seret ke KPK,bagaimana pak ?
Bagian formulir: sudah sana pergi,dasar Konyol.
Bagian formulir: (jengkel) nelpon hpnya bagian foto,tolong yang
bernama Konyol,langsung difoto saja nggak usah disuruh ngrapikan
rambutnya segala he he he biar tahu rasa dia.
Bagian foto : (memanggil) bapak Konyol
Konyol : siap pak,oke Bozz
Bagian foto : (sambil cengar-cengir)silahakan duduk pak.
Si Konyol duduk dan difoto,setelah SIM nya jadi,si Konyol
marah-marah,karena rambutnya jegrag semua fotonya jadi jelek,pipinya
juga ada hitam-hitamnya (berlepotan) kena kotoran oli campur
debu,sebab tadi dijalan motor bututnya sempat mogok dan
memperbaikinya, bapak itu bagaimana to ? Wajah jelek begini di
foto,saya mau cuci muka dulu dan sisir rambut biar rapi,dan tolong
difoto ulang.
Bagian foto : silahkan kalau bapak mau difoto ulang tapi bayar lagi
Rp. 60.000,–
Konyol : duwite mbahmu !! Biar foto SIM nya jelek yang penting saya
orang baik,tidak seperti sampeyan-sampeyan, podo edan-edan,sing
dipikir mung DENDAN,yen wis entuk duwit dikekno bojone nggo Dandan,ya
Tuhan, tolonglah orang-orang semacam itu ndang dimasukkan saja ke
KUBURAN. Da…da…teman-teman sampai ketemu di edisi yang akan
datang,lebih SERU,tapi tidak SARU dan yang penting tetap KONYOL.
Salam Konyol
Dari MBAH NYOL.

S I M singkatan dari Surat izin Mengemudi.
Si KONYOL SIM nya habis masa berlakunya,si KONYOL lagi tahu kalau SIM
nya masa berlakunya habis setelah kena semprit Polisi pada siang Hari
dia nglanggar lampu Bang Ning Jo (merah,kuning,ijo),naik motor.
Polisi : selamat siang pak !
Konyol : siang juga pak Pol,ada apa saya diberhentikan dengan hormat ?
Polisi : bapak tadi melanggar lampu lalu lintas.
Konyol : lampunya tadi masih warna kuning,artinya kan harus hati2 pak
Pol,tadi saya sangat hati2 banget,kalau lampunya berubah warna merah
kan bukan salah saya,yang salah kan lampunya.
Polisi : mana saya lihat SIM dan STNK nya

Konyol : ngrogoh dompet,ndudut SIM dan STNK,diperlihatkan Polisinya,
mau diminta Polisinya, tidak dikasihkan,lho tadi pak Pol kan mau
lihat,ya ini lihat,sambil telunjuknya menunjuk,mulutnya njeplak ini
SIM dan Ini STNK,betul pak Pol,terus dimasukkan ke dompet lagi.
Polisi : (sambil menahan marah/jengkel) nama bapak siapa ? Konyol
Polisi : dasar Konyol
Konyol : pak Pol ngomong apa ? Konyol
Konyol : dasar Polisi
Polisi : heh… jgn kurang ajar ya,sudah sana pergi, dasar Konyol
Mereka berdua berantem mulut saling sahut-sahutan dasar Konyol,dasar
Polisi,akhirnya kata dasarnya hilang yang Polisinya hanya nyebut
Konyol,yang Konyol hanya nyebut Polisi, kalau sambung menyambung
jadinya, Polisi,Konyol,Polisi,Konyol,Polisi,Konyol. Dengan ketawa
ngakak pergilah si Konyol dari Polisi tanpa kena sesenpun.
Allhamdulilah,maturnuwun Gusti.
Salam Konyol.
Dari MBAH NYOL.

Sejak zaman Nenek Moyang kita yang namanya PAJAK itu sudah ada, kok bisa ada PAJAK segala ya ? (ada ceritanya ),akan saya ceritakan tersendiri.
Sampai sekarangpun hidup kita selalu berdampingan dengan yang namanya PAJAK. Dari orang yang kaya raya sampai yang miskin tanpa kecuali semua kena pajak. Kita makan,minum,merokok,jual beli rumah,listrik,telepon,beli kendaraan Mobil,Motor semua kena pajak. Bahkan panti pijat dari pijat refleksi sampai Ziatsu juga Lokalisasipun dikenakan pajak. Misalkan tarifnya Rp.100.000,–Om pajaknya 21 % lho Om Rp. 21.000,–tapi untuk Om KONYOL bayar Rp.20.000,– saj dech…tak discount seribu perak he he he, apa ini nggak KONYOL.
Setelah Pajak terkumpul malah di GONDOL sama GAYUS 25 M yang konangan,yang tidak konangan dibagikan sama orang ? Astgafirullah allazim. Betul kata ” WONG KONYOL ” kan.

Gayus sudah enak-enak kerja dengan gaji 11 juta per bulan,liburpun dia dibayar kan KONYOL malah Korupsi besar-besaran,memang si,mendapatkan uang besar meski tidak halal. Gayus berdoa mudah-mudahan tidak konangan,dan berharap nantinya hidupnya bisa ongkang-ongkang kayak juragan. Weleh…weleh…si Gayus kapiran,korupsinya kongangan,mlayu singgapuran,ditangkap,diverbal,dijebloskan. Setelah bebas nyamar jadi loper koran,tapi hidupnya tidak kekurangan,ternyata dia masih punya simpanan,cita-cita hidup kayak juragan bakal keturutan ha ha ha.
Pertanyaannya BERANIKAH kita seperti Gayus ?.

[mbahnyol.com]